Maria…Antarkanlah Aku

Maria…Antarkanlah Aku

Maria, bundaku,
janganlah kau berlambat datang padaku,
Bersegeralah melayangkan
pandangan matamu kepadaku
dan perkenankanlah aku melihat
dalam pandanganmu
pandangan mata Putra-Mu
pandangan yang penuh cinta dan belas kasih padaku.



Maria, bundaku
berbagai masalah hidupku
tak mungkin kuselesaikan
dengan akal dan budi dayaku semata-mata.
Karena itu bantulah aku untuk percaya
dan berharap kepada Tuhan
sebab dengan berharap dan kepercayaan akan Tuhan,
masalah-masalah hidupku dapat dengan lebih ringan kuselesaikan.
Bantulah aku untuk percaya,
Tuhan selalu menolong aku
dalam segala kesulitanku sampai sekarang.
Antarkanlah aku kedalam tuntunan tangan-Nya.
agar dengan penyelanggaran ilahi-Nya,
Tuhan dapat membantu aku dalam setiap persoalan.

Maria bundaku,
Ajarilah aku berdoa, dan yakinlah aku,
Agar seperti dirimu aku dapat menerima:,
Kendati doa tidak segera berbuah,
Tuhan selalu memahami aku karena aku mau berdoa.

Bantulah aku untuk percaya bahwa doaku sudah terkabul,
bila hidupku makin hari makin terasa tenang dan terhibur,
karena makin hari aku
makin berani untuk mengabdi Tuhan,
walau ketika berdoa, aku mersa doaku kering dan tak berbuah.

Maria, bundaku,
setelah seharian lelah dan sibuk dengan kerja,
antarkanlah aku untuk beristirahat dalam Tuhan,
dan biarkanlah dalam sisa-sisa waktuku hari ini
aku tak menginginkan yang lain,
kecuali menjalankan kehendak-Nya
berpasrah diri pada Putera-mu
hingga aku boleh merasakan damai-Nya.
Amin.
(Gabriel Possenti Sindhunata, SJ)
Menyongsong pagi: Persembahan harian 2014, Sekretariat Nasional Kerasulan Doa Indonesia.
Photo ilustrasi: Frans Edi


About Us | Privacy Policy | Terms of Use | Contact Us