Kapan Saya Akan
Mati
Pada
suatu hari, pagi-pagi benar, Nasrudin sudah sampai di muka pintu rumah Guru.
Dia mengetuk tanpa ragu.
Sang Guru sambil mengusap-ngusap
mata membukakan pintu, bertanya.” Ada apa, Din? Kamu menggangu orang yang masih
enak tidur!”
“Ampun Guru! Maaf seribu maaf. Saya
terpaksa menggangu Guru Pagi-pagi begini.”
Guru kemudian mempersilahkan Nasrudin
duduk.
Nasrudin lalu mengisahkan mimpinya
semalam.
Tadi
malam ia bermimpi meninggal dunia. Akibatnya dia terbangun dan tidak bisa tidur
lagi.”Guru,”Tanya Nasrudin kemudian,”kapan kematian saya akan datang?”
Guru menjawab, “saya tidak tau.”
Nasrudin
tidak mau menerima jawaban itu. “Guru pasti tau,” desak Nasrudin.
Baiklah, “jawab Guru, “Kata banyak orang,
umur kita ini 70tahun atau 80 tahun jika kuat. Tetapi banyak orang lain juga
berkata kematian itu datangnya seperti pencuri.”
Nasrudin belum puas juga dengan jawaban
itu.
“Tetapi
menurut Guru sendiri, pada umur berapakan manusia sudah pantas mati?”
Guru sejenak melihat keluar jendela.
Lalu jawabnya,
“Begitu
manusia dilahirkan, sebetulnya dia sudah terlalu tua untuk mati.”
Nasrudin terkejut dengan jawaban itu.”
Lalu, apa yang seharusnya saya buat dengan hidup saya?”
Jawab Guru, “Saya tidak tahu.”
Kalau Guru sendiri, apa yang akan Guru
buat dengan hidup Guru?” Nasrudin bertanya lagi.
Jawab Guru, “Saya tidak akan menyia-nyiakan
waktu saya, biar hanya satu menit sekalipun, dengan hidup tanpa mencintai.”
Wajah Nasrudin berubah sekitika. Menjadi
cerah. Dia terseyum gembira. “Terima kasih banyak, Guru.
Saya
mau mohon diri.”
(Rahkito
Jati Omi)
0 Response to "Kapan Saya Akan Mati"
Post a Comment