“Berdoalah setiap waktu di
dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak
putus-putusnya untuk
segala orang kudus” (Ef 6:18). “
Ada umat yang memilih
jam-jam tertentu untuk berdoa, seperti pukul 15.00 atau pukul tiga siang, waktu
ini mengacu saat wafat-Nya Yesus, sebagaimana dianjurkan pada devosi Kerahiman
Ilahi. Ada pula umat yang memilih berdoa pukul 06.00, 12.00, atau 18.00,
diawali doa Malaikat Tuhan atau doa Angelus. Ada juga umat yang memilih pukul
24.00, lantaran suasananya sudah sepi dan hening. Atau waktu-waktu lainnya.
Semua itu tentu
waktu yang baik, sebab Allah memang menghendaki kita berdoa sepanjang hari,
setiap waktu kita harus mengarahkan hati, ucapan, dan tindakan kepada Allah.
Semua merupakan persembahan dan ucapan syukur kita kepada Allah. Namun, tentu
kita sadar bahwa hal tersebut tidaklah mudah dilakukan. Ada saja hambatan dan
tantangan yang kita hadapi ketika memulai berdoa. Pengalaman ini hendaknya
membawa kita kepada kesadaran untuk terus berupaya membawa, mengikutsertakan
Allah dalam setiap pikiran, ucapan, dan tindakan kita setiap saat. Hidup dalam
doa merupakan salah satu cara mendekatkan Allah dalam tiap derap langkah kita. Dengan
demikian, kita bisa menghindari berprasangka buruk terhadap sesama, berpikiran
kotor, mengucapkan kata-kata kasar, dan bersikap atau berbuat jahat yang merugikan
sesama.
Maka, marilah
kita memulai hidup dalam doa, kapan pun dan di mana pun!
Dipersembahkan oleh: doakristiani.com
Photo Ilustrasi: Dok doakristiani.com
Photo Ilustrasi: Dok doakristiani.com