Novena berasal dari bahasa Latin, novem, yang berarti angka ordinal sembilan. Kata
novena adalah bentuk feminin, sedangkan bentuk maskulinnya adalah “novenus”
atau kesembilan.
Mengapa
sembilan? Dalam tradisi Romawi kuno, angka sembilan bermakna penderitaan dan
kesedihan. Ada pula kebiasaan berdoa selama sembilan hari setelah kematian atau
pemakaman seseorang. Orang Romawi juga merayakan parentalia novendialia, novena tahunan, dari tanggal 13 sampai 22
Februari, untuk mengenang semua anggota keluarga yang telah meninggal dunia.
Dalam
perkembangannya, novena perkabungan masuk dalam Gereja Katolik. Perayaan Ekaristi dan doa novena dipersembahkan
bagi kedamaian kekal jiwa orang yang meninggal dunia. Bahkan, ada yang disebut Novena
Paus, yang digelar bila Paus wafat.
Novena
pun berkembang, tak hanya diperuntukkan mendoakan mereka yang telah wafat. Ada
yang disebut novena-persiapan, novena-doa, dan novena-indulgensi. Novena-persiapan,
seperti Novena Pentakosta, sebagai masa persiapan para murid-Nya menerima Roh
Kudus. Menjelang Natal, kita juga kerap berdoa novena untuk mempersiapkan hati
menerima kedatangan bayi Yesus.
Novena-doa amat banyak, biasa dipanjatkan melalui perantaraan para kudus. Misal Novena St
Fransiskus Assisi, Novena St Antonius Padua, Novena St Igantius, dan yang lain.
Jenis novena-doa yang paling populer di kalangan umat adalah Novena Tiga Kali
Salam Maria.
Novena-indulgensi
yakni novena yang juga menghasilkan indulgensi atau penghapusan dosa bagi
mereka yang mendoakannya. Contohnya adalah Novena Anugerah untuk menghormati St
Fransiskus Xaverius. Ada pula novena-indulgensi menjelang Pesta Maria
Immaculata yang sering didaraskan oleh para Fransiskan.
Photo ilustrasi: Frans Edi